Rambut rontok penyebab depresi sampai bunuh diri

Rambut merupakan mahkota kepala yang sangat berharga bagi pemiliknya, namun tahukah anda apa akibatnya bila rambut anda rontok dan kepala menjadi botak? kalau melihat judul artikel anda kamu pasti bisa menjawabnya yaitu bisa terjadi depresi atau bahkan bisa bunuh diri, kenapa bisa? penasaran? ok, kita lanjut....

Kebotakan adalah mimpi buruk bagi semua pria yang sangat menghargai gaya rambut sebagai mode dan gaya hidup, namun kebotakan  bisa juga terjadi karena pengaruh usia, pola makanan atau karena stres dan bagi para pria tidak segan mengeluarkan banyak biaya untuk mengatasi masalah rambut rontok tapi kamu harus hati-hati karena bisa saja akan menyebabkan kamu depresi sampai bunuh diri, kenapa? lanjut lagu baca artikel ini hingga selesai.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa penggunaan atau pengobatan obat rambut rontok yang mengandung propecia menunjukan peningkatan gejala depresi yang meningkat cepat dan keinginan kuat untuk bunuh diri.
Para ahli di bidang kesehatan menyatakan  bahwa propecia atau finasteride apa bila di gunakan secara terus menerus dalam waktu lama akan menyebabkan masalah impotensi  atau disfungsi seksual. lebih dari 20 % para pria yang menggunakan mengalami  disfungsi ereksi atau impotensi setelah menggunakan obat tersebut selama 6 tahun
Penelitian ini berdasarkan pada penemuan sekitar 61  mantan pemakai obat rambut rontok finasteride mengalami kelainan seksual atau impotensi.
secara lebih jelasnya, hasil penelitian tersebut adalah:

• 11% mengalami depresi ringan.
• 28% depresi sedang
• 36% menderita depresi berat
• 44% memiliki kencenderungan bunuh diri.

Dalam penelitian yang lain, di peroleh hasil yang cukup mengejutkan yaitu:
Dari 30 orang yang mengalami kerontokan rambut namun tidak menggunakan finasteride sebagai sampel, di peroleh data sebagai berikut:

• 10% mengalami gejala depresi
• 3% memiliki kencenderungan melakukan bunuh diri.
• Dalam riset tersebut, semua pria  tidak memiliki masalah impotensi dan semua bertubuh sehat baik fisik maupun psikologis.

Data data di atas adalah hasil pencarian saya di internet dan dari beberapa peneliti yang di lakukan oleh para ahli kesehatan, walaupun dari pihak perusahaan pembuat obat tersebut mengklaim bahwa obat tersebut aman. semua kembali kepada anda yang menggunakan, artikel ini tidak lengkap dan kurang sempurna, akan lebih lengkap dan sempurna bila anda menambah komentar untuk artikel ini.
terima kasih.